Review Acara Webinar Ngaji Literasi bertema Teknik Menulis Free Writing oleh Bapak Dwi Suwiknyo

Tempo hari, Senin, tanggal 5 September 2022, jam 19.30 WIB, saya berkesempatan mengikuti acara webinar Ngaji Literasi dengan tema Free Writing. Acara yang digelar Bapak Dwi Suwiknyo, penulis buku best seller Lelah Jadi Lillah, diselenggarakan secara cuma-cuma melalui daring via Goggle Meet. Jelas saja, saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Penasaran apa saja yang disampaikan beliau?
Simak dulu quotes yang disampaikan di awal:
Kalau ingin menjadi penulis, kita bisa melakukannya sendirian. Namun, kalau ingin menjadi penulis andal, kita harus bergabung dan belajar bersama penulis lainnya
Dwi Suwiknyo
Lalu, kita masuk ke materinya berikut ini.
Apa Itu Free Writing?
Pertama, beliau menjelaskan tentang apa itu Free Writing. Yaitu menulis bebas dalam jangka waktu tertentu, tanpa peduli aturan-aturan atau kaidah berbahasa dan lainnya. Bisa juga disebut menulis sekali duduk. Sekali buka laptop, mengetik, lalu selesai tanpa jeda. Free writing ini bisa juga diterapkan dalam mengerjakan tugas, bisa juga untuk menulis segala konten, misalnya di blog, atau sosial media lainnya.
Biasanya orang yang sering melakukan free writing, lama kelamaan bisa hafal letak huruf dalam keyboardnya. Intinya dalam melakukan free writing ini harus fokus selama menulis.
Kenapa sih kita melakukan free writing? Begini alasannya.
Free writing ini bisa menjadi solusi untuk kita yang ingin menulis tetapi masih ragu-ragu, masih tidak percaya diri dengan tulisan kita. Free writing ini juga bisa menjadi solusi bagi kita-kita yang selalu merasa sibuk sampai tidak sempat lagi menulis. Termasuk juga bagi kita yang merasa masih stuck dalam menulis atau sering macet karena kehabisan ide.
Memangnya bagaimana cara melakukan Free Writing?
Yaitu cukup meluangkan 30 menit dalam sehari saja untuk menulis. Lalu tuliskan apa saja yang ada di kepala tanpa takut salah. Pak Dwi pun mengingatkan bahwa menulis ini sifatnya personal. Justru kita harus berangkat dari kesalahan dulu, jadi jangan takut salah. Menulis saja dulu.
Kita menulis bukan bertujuan untuk menang dalam lomba atau mendapatkan penghargaan. Menulis justru merupakan cara bagi kita untuk mengenali diri sendiri. Kenapa? Sebab karakter seseorang bisa terlihat dari karyanya. Begitu juga emosi penulis bisa terlihat dari tulisannya. Jadi, hendaknya kita menjaga progress dalam menulis ini.
Apa saja sih manfaatnya menulis Free Writing?
Pak Dwi merangkum ada 4 manfaat dalam menerapkan teknik Free Writing, yaitu:
- Kita bisa tahu penguasaan ide di kepala. Seberapa luasnya wawasan dan ilmu yang kita punya.
- Dari ide tersebut bisa kita ubah menjadi karya. Meskipun dari free writing ini masih banyak kesalahan, belum menerapkan aturan EYD dan sebagainya, setidaknya kita sudah menghasilkan satu karya. Nantinya, bisa kita lakukan pengeditan.
- Membiasakan diri untuk menulis. Inti dari free writing ini membiasakan diri untuk terus menulis, tak perlu takut maupun ragu.
- Manfaat yang berguna juga dari sisi psikologis yaitu pikiran kita menjadi plong. Yang ini serima dengan yang diungkapkan psikolog, writing for healing.
Apa kelebihan dan kekurangan Free Writing?
Untuk kelebihannya ada beberapa poin sebagai berikut:
- Kita bisa menulis apa saja
- Penulisan hanya dibatasi waktu saja
- Bebas, kita ingin menulis tangan atau mengetik
- Nantinya free writing ini akan memunculkan karakter kita sebagai penulis
- Tulisan akhirnya mempunyai ciri khas
Untuk kekurangannya bisa dilihat sebagai berikut ini:
- Hasil tulisannya masih berantakan
- Tidak ada pola dalam tulisan
- Hasil masih kasar dan kotor
- Perlu latihan berkali-kali dulu
- Tujuan pertama untuk dibaca diri sendiri
Nah, setelah kita mengetahui kelebihan dan kekurangan, berikutnya mari berproses dalam melakukan teknik Free Writing. Bagaimana caranya? Yaitu dengan melakukan tiga tahapan di dalam Free Writing.
Tahap pertama: Kita menulis cepat tanpa bahan sebelumnya. Artinya tanpa bacaan, kita hanya menuliskan apa yang ada di kepala
Tahap kedua: tahap ini kita lakukan setelah membaca dan mengevaluasi tulisan pertama. Mana yang perlu kita edit dan bisa juga ditambah dengan membaca buku dengan topik serupa. Tulisan tahap kedua harus lebih baik dari tulisan tahap sebelumnya.
Tahap ketiga: Ini tahap selanjutnya setelah kita mengoreksi hasil tulisan kedua. Biasanya ketika melakukan tahap ketiga ini, tulisan akan lebih rapi dan terorganisir. Bahkan kita juga bisa memberikan tahapan materi dan pelengkap lainnya.
Baca juga ADA CINTA DI TIAP AKSARA, BUKU WAJIB UNTUK DIMILIKI SETIAP PENULIS PEMULA
Nah, itu dia berbagai informasi mengenai teknik Free Writing yang dapat diterapkan siapa pun. Sebagai penutup, Pak Dwi mengingatkan bahwa kita harus membiasakan menulis dan menemukan karakter tulisan kita sendiri. Sebab, apa gunanya menghasilkan banyak karya kalau tidak ada ruhnya dan tulisan kita tidak menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tetap saja, tulisan yang jelek jauh lebih baik daripada ide yang bagus tetapi hanya ada di kepala kita. Jadi, tetap semangat untuk kita semua!
Tulisan yang jelek jauh lebih baik ketimbang gagasan bagus tetapi masih tersimpan rapi di pikiran
Dwi Suwiknyo
Luar biasa sekali penyampaian Pak Dwi Suwiknyo, dengan ilmu yang semua materinya daging dan aplikatif. Mudah untuk diterapkan. Hal yang selalu saya sukai setiap mengikuti webinar dari beliau, selalu ada ilmu baru yang bisa saya dapatkan meskipun saya sudah berkecimpung di dunia literasi sejak 2017 lalu dan sering mengikuti webinar beliau. Kalaupun ada yang kurang saya sukai, hanya adanya sedikit kendala teknis yang mana dipengaruhi oleh sinyal. Dan karena keterbatasan Goggle Meet, tidak semua peserta yang mendaftar bisa mengikuti. Ada juga yang sudah join lalu terpental karena koneksinya terputus. Beruntung saya termasuk yang bisa mengikuti dari awal hingga akhir acara. Semoga akan ada webinar literasi di lain hari dengan ilmu yang tak kalah bermanfaat pastinya.
Bandar Lampung, 6 September 2022
#joeraganartikel
#kelasmenulisreview
#penulisreview
Udah lama gak mampir ke lapak Mas Dwi Suwiknyo. Ternyata masih kayak dulu suka bagi ilmu kepenulisan. Kenal saat zaman awal kenal fb sekitar tahun 2010. Btw, tipsnya kece. Biar semangat nulis lagi.
Tapi aku jarang banget bisa menyelesaikan 1 tulisan dalam sekali duduk, haha. Kecuali kalau sudah deadline yang mepeett banget waktunya.
Tulisan tentang free writing inspiratif dan daging banget mbk. Apalagi narasumbernya Pak Dwi Suwiknyo yang ga pelit ilmu. Semoga berkah..
Berteman dengan beliau di FB. Pernah baca statusnya kalau tiap bulan invest ratusan ribu untuk membeli buku untuk dibaca salah satunya untuk riset juga. Luar biasa.