Duit Seribu

Seribu Rupiah Pertamaku oleh Athena Hulya

Seribu Rupiah Pertamaku

              “Boleh beli es krim cokelatya?” ujar seorang anak laki-laki berumur 6 tahun. Anak itu melirik ke arah ice box yang ada di depanku, tertera tulisan Rp. 1000.

              “Boleh, silakan!”

Kemudian anak itu memberiku selembar uang seribu rupiah.

***

              Bicara soal kenangan, mungkin untuk sebagian orang memiliki kenangan dengan masa kecilnya. Entah dengan sesuatu atau seseorang yang pernah ditemui dan membekas dalam ingatan. Kenangan ada yang manis ada juga yang buruk, tergantung dari pengalaman masing-masing. Untukku, kenangan paling membekas adalah dari empat keping uang logam lima ratus yang diberikan oleh anak kecil. Uang itu merupakan uang pertama dari jualan pertamaku dan dari pelanggan pertamaku.

              Uang itu kudapatkan saat duduk di bangku kelas 2 SMP. Kala itu mendekati US dan setiap siswa harus melunasi seluruh biaya-biaya selama sekolah. Karena tabungan ibuku belum mencukupi, sedangkan wali kelasku meminta untuk melunasinya dalam tenggat waktu yang telah ditentukan, jadilah aku memutar otak untuk membantu ibu mengumpulkan uang. Mencari-cari cara apa yang dapat kulakukan agar bisa menghasilkan uang.

              Aku mencoba membuat donat kentang dan es krim, berkat resep dari google dan mencoba membuat resepnya berkali-kali akhirnya menemukan formula yang pas. Akupun menjajakannya di depan Sekolah Dasar dekat SMP-ku dulu, pikirku kalau dijual di depan SD pasti laku karena anak-anak menyukai Es krim. Benar seperti yang kupikirkan, di hari pertama daganganku laris.

              Ada rasa bangga sekaligus haru dapat menghasilkan uang untuk pertama kalinya dari hasil kerjaku sendiri. Walau pendapatannya tak seberapa namun aku sangat senang apalagi dengan uang seribu rupiah pertamaku itu, uang itu kusimpan hingga kini. Sejak saat itu, aku memutuskan untuk berjualan untuk menambahkan membayar uang sekolah, menabung dan juga uang saku.

4 July 2020

Nulisbareng/Athena Hulya

0Shares

Tinggalkan Balasan