Kulihat Senyummu Di Wajahku
(Nopiranti)
Aku suka menatap pantulan wajahku di cermin: mengingatkanku pada wujud ragamu, Mamah
Bibirku yang berwarna gelap, persis sama seperti warna bibirmu. Maaf jika aku pernah kesal padamu dulu sebab hal ini. Namun sekarang, aku menyukainya. Karena itu membuatku semakin mirip denganmu
Cantikku menawan jika berpose menyamping. Itu salah satu pujian terindah darimu yang membuatku menemukan kepercayaan diri
Derai tawa renyahmu selalu mampu menghangatkan suasana
Empatimu yang tinggi pada sekeliling membuat namamu harum dikenang. Seperti itulah kelak akupun ingin akhirku dikenang: melulu tentang kebaikan
Foto dirimu tidak banyak kupunya. Namun bayang indah wujudmu masih jelas dapat kurupa dalam terang dan gelapku
Gundah gulanaku selalu mampu kau terka dengan sempurna
Hatiku baru berbisik pun kau sudah bisa meraba segala gejolak rasa yang singgah
Indah budi pekerti dan cemerlang akhlakmu, warisan terbaik yang kau berikan
Jujurlah dengan perasaanmu meski kadang sakit saat diungkapkan. Tapi, lega terasa sesudahnya karena hati tak menyimpan beban. Itu yang kutangkap dari tutur lisanmu yang selalu ramai berkisah
Kepada yang sepuh kau begitu patuh. Kepada sesama kau sangat menghormati. Kepada yang lebih muda kau selalu mengayomi. Kau, idolaku
Lautan maafmu untuk mereka yang telah banyak menorehkan luka, menjadi inspirasi yang erat kupegang saat amarah melanda
Mamah, Ranti kangen, Mah…
Nanti, di yaumil akhir kelak, semoga Allah meridai kita berjumpa dan bersama lagi dalam senyum dan bahagia dalam hangatnya rumah di surga
Obat resah dan gelisahku adalah mengingat segala sentuhan kasihmu
Padamu yang teramat ingin kugamit jemarimu dan kucium dengan penuh takzim seraya menguntaikan permohonan maaf dan terima kasih yang tak terhingga
Qadarullah, Allah memanggilmu lebih dulu dalam keindahan akhlak di akhir waktu
Rasanya seperti baru kemarin saja aku masih bermanja di pelukanmu. Merasakan jemarimu lembut membelai rambutku.
Sekarang, berlalu 17 tahun sudah ragamu tak bersama lagi. Namun, semangatmu selalu ada, hadir terasa membersamai gerak langkahku
Tapak kebaikan yang kau torehkan di bumi manapun kau pernah singgah, menjadi suri tauladan untuk anak cucumu kini
Untaian doa memohon segala kebaikan dalam hidup abadimu sekarang, semoga sampai sebagai hadiah untukmu
Visi hidupmu sederhana, tapi dengan begitu baik kau torehkan hingga hembusan napas terakhir: selalulah berbuat baik pada siapapun, kapanpun, di manapun semampu yang bisa dilakukan
Wanita terhebat, pahlawan bermahkota cahaya yang senyum manisnya kulihat selalu di wajahku. Itu yang membuatku senang tersenyum
Yang kupinta hanya maaf dan rida darimu, Mamah. Agar sisa hidupku berkah dan Allah pun rida
Ziarah ke kuburmu, memang tak bisa setiap waktu kulakukan. Namun doaku selalu melangit riuh mengharap Allah mengampuni segala khilaf dan dosamu,menerima segala amal ibadahmu, melapangkan dan menerangi alam kuburmu, meridamu, dan menganugerahimu surga terindah. Aamiin ya mujibassaailiin
Selasa, 22 Desember 2020
NulisBareng/Nopiranti