Antara pagi dan hujan
Pagi …
Itukah kau?
Kau awali hariku.
Menyapa dan tersenyum.
Saat lelah menunggu.
Hujan …
Sungguh kau, tak ingin hadir?
Benar, rindu itu masih ada.
Aku butuh sejukmu.
Aku butuh rintikmu.
Jika hujan enggan, juga hadir.
Akan kusongsong pagi.
Akan kurangkul pagi.
Akan kutahan ia.
Agar luka ini tertutup.
Musim panas menampakkan wujudnya.
Hujan, sungguh kau tak ingin hadir.
Aku butuhkanmu
Saat pagi tak pernah luput menyapa di awal hari
Kau justru menghilang
Cibitung, 12 Juli 2020
Nulisbareng/putrizaza